Kemamang,
sosok hantu yang sudah lama sekali tidak didengar oleh masyarakat Indonesia.
Bagi masyarakat milenial, mungkin sangat asing jika mendengar hantu yang satu
ini. Menurut cerita masyarakat hantu ini berwujud bola api yang terbang dan
membara. Sering kali hantu ini terlihat di sekitar perkebunan, persawahan dan
rawa – rawa. Dipercaya bagi siapa saja yang melihat hantu ini akan mengalami
malapeaka. Jika sekilas kita menemukan sosok ini, ada baiknya tidak
diperhatikan, karena menurut kepercayaan hantu ini akan semakin membesar jika
dipandangi terus menerus.
Hantu
yang satu ini identik dengan nyala api yang berbentuk bola. Menurut beberapa
orang hantu ini biasa mmenyelinap dari satu pohon menuju pohon yang lain. Konon
hantu ini tidak membahayakan, karena belum ada yang mengalami kebakaran ataupun
terluka karena sosok hantu ini. Kemamang juga menjadi salah satu legenda di
Bojonegoro Jawa Timur.
Desa Kemamang, salah satu desa yang
terletak di kota Bojonegoro. Diceritakan terdapat tanah yang sangat subur dan
ditumbuhi pohon – pohon yang lebat dan hijau disuatu area pedesaan.
Masyarakatnya tinggal dengan penuh kesederhanaan dan kedamaian, mereka biasa
menyebutnya Desa Siti Rejo. Karena kesuburannya beberapa orang berdatangan dan
menetap di desa ini. Konon terdapat makhluk halus yang menghuni desa ini,
dengan sosok anak kecil yang suka mencari kepiting dan katak dimalam hari.
Digambarkan anak ini mengeluarkan api yang menyala dikepalanya dan sering
menampakkan diri pada malam hari.
Menurut masyarakat sekitar, dulunya
cerita mengenai sosok anak dengan kepala yang mengeluarkan api ini sempat
membuat gempar. Hingga terdengar ditelinga masyarakat luas, mereka berbondong –
bondong datang untuk membuktikan fenomena yang tak masuk akal ini. Saat langit
mulai gelap mereka pun turun ke daerah yang dikabarkan kerap menjadi tempat
sosok makhluk ini menampakkan dirinya. Dengan rombongan yang tak hanya terdiri
dari masyarakat biasa ini terus menunggu hadirnya sosok misterius tersebut. Tak
lama sosok tersebut menampakkan dirinya, tentu saja membuat semua orang saat
itu hanya ternganga seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Pejabat dan para punggawanya tidak
terhindarkan untuk turut menyaksikan kejadian ini, tiba – tiba salah satu
punggawa menembakkan peluru kearah makhluk ini yang dianggap mengancam mereka.
Bukannya menghilang atau mati, makhluk ini bertambah banyak dan tersebar di
area tersebut. Merasa tidak puas punggawa ini kembali menembakkan pelurunya ke
arah mahkluk tersebut. Lagi – lagi tembakan tersebut malah membuat mereka
menjadi banyak, semua orang kembali terperanjat karena mereka bertambah semakin
banyak. Hingga area yang tadinya gelap karena malam hari, menjadi terang karena
cahaya dari makhluk ini.
Setelah kejadian tersebut, Desa
Siti Rejo semakin meningkat. Bukan Siti Rejo, namun Kemamanglah yang menjadi
terkenal kala itu karena identik dengan makhluk yang telah mereka saksikan.
Kepopuleran Kemamang membuat desa tersebut sangat terkenal, hingga para
pemerintah setempat mengubah nama desa tersebut menjadi Desa Kemamang yang
sebelumnya bernama Desa Siti Rejo.
Konon tempat yang sering menjadi
tempat penampakan Kemamang adalah area disekitar lokasi tanah Bengkok Kepala
Desa. Tanah ini merupkan lahan yang dimiliki desa dan digarap oleh desa. Tanah
ini tidak boleh diperjualbelikan tanpa adanya persetujuan seluruh masyarakat
desa. Namun tanah ini boleh disewakan kepada siapa saja yang sudah mendapat
persetujuan untuk mengelola.
Mendengar sosok dengan bola api
yang menyala juga mengingatkan sosok hantu lain yaitu Banaspati, apakah yang
membedakan antara Banaspati dan Kemamang? Apakah mereka termasuk sosok yang
sama? Mari kita bahas masalah ini dikesempatan yang akan datang.
Mungkin Banaspati dan Kemamang adalah sama cuma beda daerah
ReplyDelete