Sudah menjadi rahasia umum tentang misteri di kota pendidikan yang satu ini, gimana enggak? Dulu sampai pernah ada acara tv jepang yang rela dateng buat menelusuri misteri yang fenomenal ini. Warga Malang atau yang kerap dipanggil AREMA singkatan dari Arek Malang dangan slogan khasnya “Salam Satu Jiwa” pasti sudah tidak asing dengan keanehan yang satu ini. Konon di Aula tugu yang terletak di tengah kompleks SMAN 1, 3, dan 4 ini terdapat terowongan yang memiliki cabang – cabang yang entah kemana akan berakhir. Beberapa sumber mengatakan bahwa terowongan ini akan berakhir di Stasiun Kota Baru Malang, dan ada pula yang beranggapan bahwa terowongan ini tidak memilki akhir.
“Dulu pernah ada 3 siswa dari SMA
tersebut yang mencoba masuk, yang 1 ketemu di Stasiun (Kota Baru) tapi
mengalami ganguan jiwa, dan yang 2 entah kemana” ucap salah seorang siswa,
tentu saja itu bukan suatu kebetulan atau hanya sensai belaka jika ada beberapa
siswa yang mengatakan hal serupa. Entah darimana mereka mendapat cerita ini,
kemungkinan besar cerita it uterus berguir dari generasi ke generasi hingga
saatnya misteri ini terungkap atau mungkin misteri ini tak akan pernah
terungkap kebenarannya.
Acara tv swasta juga turut mencoba
untuk mendalami misteri terowongan ini dan lagi – lagi ini tidak akan terjadi
jika hanya berdasarkan pada cerita yang dibuat – buat, bahkan ada yang
mengatakan bahwa dibalik lantai kayu di aula tugu ini adalah tempat dimana
jasad – jasad pribumi dibuang. Entah kenapa lantai tugu ini tidak diganti,
apakah itu sebuah kesengajaan? Kita mungkin juga tidak akan pernah
mengetahuinya.
Ada seorang siswa yang berbagi
pengalamannya saat harus menginap di aula tugu tersebut,
“Jadi waktu itu adalah H – 1
sebelum acara sekolah saya diadakan, disana saya sama 3 orang teman saya
terpaksa tidur diaula tugu karena baru selesai setting panggungnya sekitar jam
2 malam. Mau ndak mau kita harus tidur disana karena pagi hari harus lanjut
setting buat tempat penonton, malam itu
kita cuma mikir istirahat aja dan gak kepikiran sama yang lainnya. Saya udah
masang posisi buat tidur dan temen saya yang dua udah kelonan, tinggal yang
satu masih sibuk cari makanan. Temen saya yang satu ini akhirnya makan sendiri
dan kita ndak ada yang sadar kalua terror malam ini baru dimulai.
Awalnya bukan hal yang serius, tapi
juga sedikit menggetarkan nyali. *Cklik* *hzzzzz* tiba – tiba kipas angin di
aula ini nyala, perlu diketahui kalau aula ini dikelilingi beberapa kipas angin
yang ditempelkan di dinding – dinding aula dan menghadap ke bawah. Teman saya
sontak menggoyang – goyangkan tubuh saya seolah dia ingin membangunkan saya,
saat saya terbangun dia nyeritain apa yang baru aja terjadi. Saya pun
menganggap itu cuma sebuah guyonan, tapi saat saya hendak tidur lagi – lagi
“mereka” menunjukan eksistensinya dengan mematikan kipas angin.
Saya rasa ini memang sedikit
menggelikan, tapi saat kalian berada disana tidak akan pernah terpikirkan hal
semacam itu. Saya berdalih mungkin “mereka” sedang kedinginan dengan nada
sedikit bercanda, lalu tanpa berpikir panjang saya kembali menuju mimpi indah
saya daripada harus mengawasi kipas angin tersebut. Teman saya juga kembali
menyantap makanan yang sempat terhenti tadi, tak berselang lama kita semua yang
berada di aula tugu tersebut mendengar suara banyak orang yang sedang latihan
beris – berbaris, bukan itu bukan suara latihan, tapi mereka sudah terbiasa
dengan itu.
Kami pun duduk dan saling
memandangi satu dengan yang lain dan memang tidak ada sesuatu yang dapat kami
lakukan saat itu. Hingga matahari menunjukan cahayanya kami berempat mengalami
teror yang mungkin tidak masuk akal”
Itulah satu dari banyak cerita yang
saya dapatkan, pecaya tidak percaya itu terserah pada kalian.
Saya mendapat beberapa informasi
dari sumber terpercaya bahwa “lubang” terowongan itu dipenuhi sampah, karena
aula ini terletak di tengah 3 sekolah sehingga sering dipakai untuk kegiatan
masing – masing sekolah yang pastinya akan meninggalkan sampah. Beberapa waktu
lalu saya mendapat informasi lagi jika terowongan itu kini di bersihkan oleh
pihak PemKot Malang, dan tentunya hal itu ditujukan untuk kepentingan Kota
Malang.
Dibalik misterinya yang belum
terungkap, mungkin banyak manfaat yang akan didapatkan dari mengeksplorasi
terowongan ini dan tidak menutup kemungkinan misteri ini terus menunggu untuk
diungkap.
“Ingatlah! Mereka ada disekitar
kita, ketakutan hanya akan membuat kita semakin lemah.”
Comments
Post a Comment