Skip to main content

MISTERI DAN KUTUKAN DUSUN KARANG KENEK SITUBONDO













         Desa yang satu ini menambah rentetan cerita misteri di Indonesia. Dusun Karang Kenek yang menjadi bagian dari Kota Situbondo Jawa Timur ini menjadi pembicaraan yang cukup menarik oleh beberapa pecinta misteri. Bagaimana tidak? Dusun yang terletak di Desa Olean ini hanya dihuni oleh 26 kepala keluarga (KK) saja. Jika terjadi perubahan jumlah penduduk, maka akan terjadi sesuatu pula di dusun tersebut.
                Mulai dari keanehan hingga kematian harus diterima bagi orang yang memaksa untuk menambah jumlah penduduk di dusun ini. Setiap tahunnya jumlah kepala keluarga akan tetap pada angka 26, tidak kurang maupun lebih. Jika memang terjadi perubahan jumlah, hal itu tidak akan berlangsung lama. Saat jumlah penduduk bertambah, akan terjadi sesuatu untuk mengurangi jumlh tersebut. Begitu juga jika penduduk berkurang, pasti akan ada yang menggantikan.

APAKAH INI SEBUAH KUTUKAN?
                Bukan hanya orang luar yang tercengang mendengar cerita ini, penduduk asli juga terkejut menghadapi fenomena ini. Lantas apakah yang sebenarnya terjadi?
                Sesepuh desa mengatakan bahwa ini adalah sebuah kutukan, mereka berdalih bahwa dulunya anak dari para pendahulu desa enggan tinggal disana hingga hal tersebut membuat para pendahulu marah besar. Mungkin itu lah yang menyebabkan kutukan itu dimulai.
                Para penduduk desa sudah melakukan segala upaya agar kutukan ini tidak lagi menghantui desa mereka, namun hal itu seolah tidak ada hasilnya. Ritual – ritual khusus untuk meminta maaf dan permohonan sering kali mereka lakukan dan hasilnya tetap nihil.

KETENANGAN DAN KEBAHAGIAAN.
                Setelah segala upaya mereka lakukan dan hasilnya tetap sama, para penduduk hanya bisa pasrah dan menerima keadaan. Dengan mereka mulai bisa menjalani hidup apa adanya, ketenangan dan kebahagian mulai bermunculan. Desa dengan mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani ini mengaku hidup bahagia dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki. Kehidupan di desa terasa begitu hangat karena keakraban antar penduduk sudah terjalin dengan baik.
                Desa ini tampak seperti desa yang mati, suasana pun terasa sangat sepi dan tentu saja tidak seperti desa pada umumnya. Jauh dari hingar – bingar kegaduhan justru nilai lebih yang dimiliki desa ini, karena degan begitu masalah – masalah diluar wilayah mereka tidak akan berdampak besar bahkan tidak ada dampaknya sama sekali. Meski desa ini seperti terisolasi, kebutuhan para penduduk selalu tercukupi.
                Selain tanah pertanian dengan luas sekitar dua hektar yang mereka garap sendiri, sebagian penduduk juga bekerja sebagai pengusaha dibidang mebel. Dengan jarak yang cukup jauh dengan pusat Kota Situbondo tidak membuat mereka harus berpindah ke tempat lain yang dianggap lebih menjamin hidup mereka. Begitu juga dengan faktor keamanan yang selalu terjamin dikehidupan para penduduk Dusun Karang Kenek ini. Setiap mereka harus meninggalkan rumah itu tidak menjadi kendala bagi para penduduk desa, selain letak desa yang cukup jauh dari pusat kota, warga desa pasti menghafal dan mengenal semua penduduk yang biasa hadir dalam kehidupan mereka.

APA YANG HARUS MEREKA LAKUKAN?
                Pasrah dan menerima adalah jalan dimana mereka bisa menghadapi apa yang sedang mereka alami. Bukan karena kehidupan ini tak adil, tapi pada setiap kejadian pasti ada sesuatu dibaliknya. Saat semua bisa diterima, maka disitulah kita akan merasakan nikmat hidup yang sesungguhnya tidak semua orang bisa merasakan.


                Akankah kutukan ini akan terus menjadi kutukan? Atau bahkan bisa menjadi keberuntungan?

Comments

Popular posts from this blog

MISTERI TEROWONGAN TUGU MALANG

              S udah menjadi rahasia umum tentang misteri di kota pendidikan yang satu ini, gimana enggak? Dulu sampai pernah ada acara tv jepang yang rela dateng buat menelusuri misteri yang fenomenal ini. Warga Malang atau yang kerap dipanggil AREMA singkatan dari Arek Malang dangan slogan khasnya “Salam Satu Jiwa” pasti sudah tidak asing dengan keanehan yang satu ini. Konon di Aula tugu yang terletak di tengah kompleks SMAN 1, 3, dan 4 ini terdapat terowongan yang memiliki cabang – cabang yang entah kemana akan berakhir. Beberapa sumber mengatakan bahwa terowongan ini akan berakhir di Stasiun Kota Baru Malang, dan ada pula yang beranggapan bahwa terowongan ini tidak memilki akhir. “Dulu pernah ada 3 siswa dari SMA tersebut yang mencoba masuk, yang 1 ketemu di Stasiun (Kota Baru) tapi mengalami ganguan jiwa, dan yang 2 entah kemana” ucap salah seorang siswa, tentu saja itu bukan suatu kebetulan atau hanya sensai belaka jika ada bebe...

CATATAN MAUT PENDAKI GUNUNG SLAMET JAWA TENGAH

S ecercah cerita yang dibuat oleh Gunung Slamet dengan aktor mahasiswa dan mahasiswi UGM. Minggu, 4 Februari 2001                 Pendaki Gunung Slamet yang beranggotakan 7 orang ini menuju Bumiayu melalui Stasiun Lempuyangan. Masrukhi, Dewi, Gentur, Ismarilianti atau Iis, Turniadi atau Dodo, Bregas, dan Fauzan adalah para pendaki yang hendak menaklukan Gunung Slamet kala itu. Sesampainya di Bumiayu mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di Pengasinan. Untuk mencapai Desa Kaliwadas, mereka harus berjalan dengan jarak 7 km dilanjutkan bermalam di desa tersebut. Senin, 5 Februari 2001                 Pagi hari para pendaki ini memulai hari pertama menuju Puncak Gunung Slamet. Mereka memutuskan untuk membangun tenda dan mulai beristirahat setelah melalui pertemuan jalur Kaliwadas – Baturaden. Selasa, 6 Februa...

BEGU GANJANG SI HANTU PANJANG SUMATERA UTARA

                      M akhluk mistis yang sangat dikenal oleh etnis Batak ini dikenal dengan nama Begu Ganjang yang memiliki arti Hantu Panjang . Sebagian masyrakat Batak yang bertempat di Tapanuli Utara, Sumatera Utara ini masih mempercayai tentang adanya begu ganjang.                 Jika terjadi hal – hal yang aneh atau diluar nalar, begu ganjang menjadi kambing hitam orang – orang setempat. Bahkan sering kali orang dibunuh, dibakar, dan diusir karena isu memelihara begu ganjang. Berita terakhir mengatakan bahwa seorang tunanetra nyaris saja menjadi korban karena dituding memelihara Begu Ganjang. Beruntung pihak yag berwajib bergegas datang dan pria tunanetra tersebut hanya diusir dari kampungnya.                 Orang – orang sekitar mempercayai ji...