Padang,
kota kaya budaya dengan kekentalan adatnya. Siapa sangka disana juga terdapat
kisah misteri. Cerita mistis yang hingga kini masih dipercaya sebagian
masyarakat setempat adalah sosok Palasik.
Legenda
dan cerita masyarakat Minangkabau mengatakan bahwa palasik adalah sejenis
makhluk gaib. Namun menurut kepercayaan Minangkabau palasik sebenarnya adalah
manusia dengan ilmu hitam yang tinggi dan bukanlah hantu. Meski dipercaya hanya
seorang manusia, palasik sangat ditakuti oleh para calon ibu yang sedang
mengandung maupun sudah melahirkan. Hal ini dikarenakan anak – anak bayi atau
balita adalah makanan dari palasik, entah itu masih dalam kandungan maupun yang
sudah mati.
Palasik
sendiri mendapatkan ilmunya melalui jalur keturunan. Jika pewaris sifatnya
adalah seorang palasik maka dia akan menjadi palasik juga. Konon katanya
palasik dapat melepaskan kepalanya, ada yang mengatakan badannya yang mencari
makan dan ada yang mengatakan kepalanya berjalan untuk mencari makan. Menurut
cerita palasik dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan bayi yang hendak
dimakannya. Palasik yang melepaskan kepala biasa disebut Palasik Kuduang oleh
masyarakat Minang yang berarti terpotong atau buntung.
Palasik
yang pertama adalah palasik yang suka memakan bayi dalam kandungan, dimana bayi
tersebut akan mati dalam kandungan atau lahir tanpa ubun – ubun. Palasik yang
kedua adalah palasik yang suka memakan bayi yang masih lemah, dimana bayi
tersebut akan sering sakit hingga meninggal. Terakhir adalah palasik yang suka
memakan bayi yang sudah dikubur.
Tidak
hanya sebuah cerita turun – temurun, beberapa cerita dari kisah nyata mulai
terdengar…
Seorang
ayah nampak sangat gembira hanya dengan mendengar tangisan mungil dari mulut
seorang bayi yang merambat dari bilik sebuah klinik. Istri tercintanya baru
saja melewati fase perjuangan antara hidup dan mati, anak pertamanya pun lahir
dan tentu saja itu membuatnya sangat bahagia. Dengan tubuh bayi yang masih
rentan, wajar bila penyakit dengan mudah hinggap ditubuhnya. Semua itu bermula
saat seorang wanita tua menyapanya.
Daya
tahan tubuh yang masih minim membuat bayi ini harus dibawa ke dokter, dengan
segala kemampuannya dokter berdalih bahwa bayi ini akan sembuh dalam waktu
kurang dari satu minggu. Namun 1 bulan berlalu dan bayi ini tetap sakit, segala
upaya telah dilakukan oleh orang tua bayi ini. Dokter, tabib, bahkan orang
pintar sekali pun belum bisa membuat penyakit bayi ini segera meninggalkan
inangnya.
Kesembuhan
yang semakin jauh dari bayi ini membuat badannya semakin kurus, kulit yang
mengeriput, dan suhu tubuh yang cukup tinggi. Dokter pun menyerah untuk
memberikan bayi ini pengobatan, karena segala cara sudah dilakukan. Hingga
akhirnya bayi ini harus meninggal dalam keaadan yang sangat lemah. Para
tetangga sekitar pun mengatakan bahwa ini adalah perbuatan palasik.
Masyarakat
Minangkabau meyakini bahwa jika palasih sudah menentukan mangsangya akan sangat
sulit untuk mengobati penyakitnya. Manusia biasa dengan ilmu hitam tinggi dan
perangai yang cukup aneh sebenarnya adalah dimana sebutan palasik ini
ditujukan.
Sedikit
saran dari masyarakat, jika bertemu seseorang yang dianggap palasik jangan
sekali – kali untuk menghindar. Sangat dianjurkan untuk mendekati orang itu dan
katakan “Ini adalah uumu atau anakmu’ dengan memegan tangan orang itu. Menurut
kepercayaan, palasik tidak memiliki parit diatas bibirnya.
Jika
benar ada bayi yang meninggal dunia karena palasik, maka jasad bayi tersebut
akan diambil dan menjadi makanan bagi palasik.
Benarkah
palasik itu ada? Atau hanya cerita rakyat yang sudah membudaya? Namun jika
hanya cerita, Darimana semua itu dimulai?
Comments
Post a Comment